St. Thomas Aquinas datang. Dia berkata: "Segala puji bagi Yesus. Aku datang hari ini untuk membantu kalian memahami buta rohaniyah. Ini adalah bentuk sombong yang dihembus oleh tipu daya Setan. Musuh menggalakkan jenis sombong ini. Ia menutupi hati dengan sehelai kain sehingga mereka tidak dapat membedakan kehadiran karunia di tengah-tengah mereka. Dalam kasus seperti itu, pikiran jiwa menjadi rumit. Dia bahkan melihat kebaikan sebagai kekurangan dan kekurangan sebagai kebaikan. Pendengarannya terdistorsi, mengekstrak kebenaran dari dusta. Tidak lama lagi hati dia dimakan oleh iri rohaniyah. Jenis cemburu ini membawa dengan diri perhitungan yang cepat. Namun jiwa melihat perhitungannya sebagai pemahaman, karena pikirannya telah menjadi sangat rumit."
"Orang-orang buta rohaniyah melewatkan semua karunia di sekitar mereka. Mereka mudah dipimpin ke apostasi, bidat, kehilangan semangat dan bahkan putus asa. Mereka secara terbuka menantang iman yang pernah mereka miliki. Seringkali mereka penuh dengan tidak mengampuni sehingga mereka tidak percaya pada Kasih Karunia Allah dan pengampunan."
"Jika mereka menyaksikan atau mendengar tentang mukjizat, mereka cepat menolaknya. Mereka mempercayai dalam hati bahwa hal-hal seperti itu tidak mungkin terjadi karena tidak pernah terjadi pada diri mereka sendiri. Oleh sebab itu, pesan-pesan yang mendalam jatuh ke telinga orang buta."
"Terdapat kemalas rohaniyah yang mengikuti sombong rohaniyah. Secara tidak sadar mereka tahu bahwa jika mereka membuka hati kepada karunia di sekitar mereka, mereka harus berubah secara dalaman. Orang-orang buta rohaniyah adalah orang-orang kompromi ini. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas aborsi. Mereka adalah orang-orang yang mengaku dirinya Katolik tetapi menantang hierarki Gereja. Jiwa-jiwa itu melewatkan panggilan untuk kesucian yang merupakan vokasi semua jiwa. Kebenaran menyegarkan bahwa mereka menjawab panggilan Setan ke kehancuran."
"Pelajaran ini mengungkap musuh di mana ia tersembunyi dalam hati. Buatlah diketahui."