St. Thomas Aquinas datang. Dia berkata: "Segala pujian bagi Yesus. Aku pikir kamu tidak akan pernah sampai disini." (Aku tertunda karena berbagai alasan.)
"Ketika engkau terdistraksi oleh urusan dunia atau masalah orang lain, Tuhan Yesus merasa ditinggalkan karena Dia tidak lagi menjadi pusat hatimu."
"Tapi dengarkanlah apa yang aku datang katakan kepadamu. Intelektual adalah sesuatu yang halus. Jika dikendalikan oleh kebanggaan, ia menyebabkan setiap jenis dosa dan kesalahan masuk ke dalam hati. Ini caranya discernment melintasi garis menjadi penilaian. Ini bagaimana penjagaan reputasi menjadi lebih penting daripada melakukan dosa—dosa fitnah, pencurian, aborsi dan banyak lagi."
"Intelektual harus didisiplinkan, seperti binatang liar yang didisiplinkan. Intelektual harus berada di bawah penguasaan hati yang rendah hati, penuh kasih sayang dan sederhana. Hanya dengan cara ini jiwa yang diciptakan Allah dapat bersatu dengan Pencipta-Nya."
"Untuk maju dalam kebajikan-kebijakan rendah hati, kasih sayang dan kesederhanaan, jiwa harus meminta Tuhan untuk karunia pengetahuan diri agar melihat di mana dia gagal dalam kebijaksanaan ini. Tanpa keberanian melakukan hal ini, dia tidak akan pernah mengalahkan cinta diri yang terurut-urut yang akan mendorong pikiran, kata-kata dan perbuatannya."
"Hanya ketika intelektual dan Cinta Suci di hati bekerja sebagai satu, jiwa maju melalui Ruangan-Ruangan Hati Bersatu."