"Aku adalah Yesus, lahir dalam daging. Aku datang untuk berbagi dengan kamu pelajaran tentang pengampunan. Untuk bisa mengampuni, jiwa harus pertama-tama mencintai. Ini merupakan dasar yang jelas di atasnya pengampunan dibangun. Keengganan mengampuni adalah halangan yang kuat terhadap kesucian. Hal ini memusatkan hati pada diri sendiri dan bukan kepada Allah atau tetangga. Karena cinta diri adalah akar dari segala dosa, maka ia berada di dasar semua keengganan mengampuni."
"Inilah sebabnya jiwa tidak dapat menyerahkan pada Aku luka-lukanya yang lalu, karena dia memprioritaskan perasaannya sendiri - Allah dan segala orang lain di belakang."
"Aku menunjukkan kasih sayang kepada mereka yang salah terhadap Aku. Tetapi bagi banyak orang, itu terlalu sulit untuk cinta dan kemurahan hati mereka agar dapat mengembalikan cinta dan pengampunan atas penghinaan dan cedera. Kamu harus mencintai Aku lebih dari kamu mencintai diri sendiri. Aku telah memerintahkan hal ini. Pengampunan adalah tanda bahwa kamu sudah melakukannya dan sedang dalam jalan kesucian. Keengganan mengampuni memberitahu Aku bahwa kamu membiarkan hati kamu terpusat pada diri sendiri - kebanggaanmu, cedera-mu. Jangan katakan, 'Mengapa aku?' Jangan pikirkan, 'Sayangkan aku, begitu banyak hal yang terjadi padaku.' Pikiran-pikiran itu penuh dengan cinta diri dan menghasilkan keengganan mengampuni sebagai buahnya."
"Aku mengirimkan karunia kepada kamu melalui Hati IbuKu, agar kamu bisa mengampuni. Bukalah hati kalian. Terimalah dan sambutlah ia dengan senang hati."
"Terima berkat dari Hatiku dalam kehidupan kalian."