Yesus datang dengan cahaya keluar dari luka-Nya. Dia berkata: "Aku adalah Yesus, lahir dalam daging.
Aku telah datang untuk mengajarkan tentang kebajikan kesederhanaan. Kesederhanaan bagi jiwa seperti kompas bagi kapal di laut. Kesederhanaan menjaga jiwa tetap pada jalur, mendorong semua pikiran, kata-kata, dan tindakan menuju ke Allah - segala sesuatu dalam Dia, dengan Dia, dan melalui Dia."
"Hati yang sederhana tidak berduplikasi - tanpa tipu muslihat - tanpa agenda tersembunyi untuk kepentingan diri. Kata-katanya mencerminkan apa yang ada di hatinya. Dia mencari kepuasan Allah lebih dari segala-galanya."
"Jika jiwa sederhana dapat dilihat, itu akan seperti bunga kecil yang, menemukan nutrisi dari matahari, memanjangkan wajahnya menuju matahari dan mekar dengan penuh."
"Semakin banyak jiwa membolehkan diri untuk terendam dalam kepentingan diri, semakin mudah dia dipengaruhi oleh duplikasi. Mungkin dia sangat berpassi tentang reputasinya. Hal ini sangat mengkompromikan panggilan sederhana Aku karena jiwa menjadi kompromi mengenai dirinya sendiri bagaimana orang lain melihatnya. Aku punya pendapat tersendiri tentang setiap orang. Aku hanya melihat ke dalam hati. Semakin sederhana dan setia hatinya, semakin Aku bersuka cita padanya."
"Kebajikan ini, lebih dari kebajikan lainnya, bergantung pada Cinta Suci dan Kekerasan Suci. Ini seperti buah yang dimasukkan ke dalam keranjang cinta dan kedermawanan. Semakin besar keranjang - semakin banyak buah yang masuk."
"Buatlah diketahui."