Aku (Maureen) melihat api besar yang ku tahu adalah Hati Allah Bapa. Dia berkata: "Akulah Bapamu Abadi—berikan pujian kepada Yesus, taat hingga mati."
"Putriku, Aku melihat dan merasakan betapa engkau dengan enggan meninggalkan anjing kecilmu. Bahkan sekarang, kamu masih prihatin tentang kebaikannya. Dia baik-baik saja."
"Jika kamu mengalikan seribu kali kesusahanmu dalam memisahkan diri dari Katie, mungkin engkau akan sedikit mengerti tentang kesusahanku ketika Yesus meminta untuk dicabutkan Cawan Penderitaannya di Gethsemane. Aku tidak dapat menanggapi 'Tidak,' jadi Aku biarkan kenyataman Aku berbicara banyak."
"Hari ini, Aku menderita lagi, karena hati dunia telah kehilangan pandangan tentang kekal. Fokusnya pada penyesuaian diri melalui kuasa, keinginan, uang, martabat dan kontrol manipulatif. Tentu saja, ada banyak agenda tersembunyi di dalam hati, banyak organisasi subversif, banyak yang menggunakan posisi mereka untuk kepentingan pribadi."
"Semua ini adalah buah dari semangat sombong yang meyakinkan jiwa bahwa segala sesuatu akan tetap tersembunyi dan tidak ada pertanggungjawaban. Ini seperti orang yang mengumpatkan banyak reputasi tanpa rasa bersalah pun. Pada saat yang sama, seseorang itu tidak pernah dapat menerima kritikan terhadap dirinya sendiri. Untuk alasan tertentu, banyak yang berpikir Aku menuliskan perintah-perintah untuk semua kecuali mereka."
"Waktu keadilan datang bagi setiap orang. Semakin banyak jiwa yang diserahkan kepada tanggung jawab seseorang, semakin bertanggung jawab dia."
"Kamu akan menyebarkan pesan ini; dengan demikian, mengurangi sebagian rasa sakit Hati Bapaku Surga."