Tuan Putri datang sebagai Pelindung Cinta Suci. Dia memiliki Padre Pio dan Santa Teresa di kedua sisinya. Mereka sangat kecil. Dia berkata: "Segala puji bagi Yesus. Malaikatku, Aku mengundangmu untuk menulis ini. Misiku mempunyai dua orang santo ini sebagai pelindung dan pelindungan. Sekarang, puteriku, Aku akan menganjurkan kepadamu beberapa hal yang tidak dapat kamu pahami sendiri."
"Keduanya (Santa Teresa - Padre Pio) adalah korban cinta - Cinta Suci. Keduanya berusaha keras untuk menjembatani jarak antara Surga dan bumi melalui Cinta Suci. Bapak suci Pio membawa tanda-tanda visibel di tubuhnya tentang cinta ini, sebuah cinta yang dia bagikan dengan Juruselamat-Nya. Aku datang kepadamu dengan gelar ini, Pelindung Cinta Suci, membawa tanda cinta ini di tangan ku yang ku perluas ke dunia. Cinta Suci adalah jembatan perekoncilian antara Surga dan bumi. Salib Yesus adalah cinta. Ketika Aku berkolaborasi dalam Pengorbanan dan Kematian putra-Ku, Aku memperpanjang jembatan cinta ini kepada seluruh umat manusia. Peranan Ku yang belum diumumkan adalah ini."
"Tapi, Aku datang kepadamu menunjukkanmu jembatan perekoncilian antara semua orang dan Allah, supaya banyak orang akan mengikuti melintasi jembatan ini. Dengan demikian, jurang itu akan dikalahkan."
"Tariklah kesimpulan akhirmu dan pemahaman dampak kedatangan-Ku kepadamu. Aku datang untuk memanggil setiap jiwa ke Cinta Suci dan melintasi jembatan perekoncilian. Aku memanggil anak-anaku untuk mengikuti-Aku dengan taat lintas jurang dalam iman. Di akhir adalah kemenangan. Di akhir adalah kemenangan Hati yang Bersatu."
"Mungkin sekarang, puteriku, kamu bisa melihat semua implikasi dan nuansa kedatangan-Ku kepadamu. Jadilah tidak lagi ada misteri di hatimu, tetapi terimalah dengan iman anak-anak kepercayaan yang besar Aku berikan kepada mu."