Jumaat, 13 Januari 1994

Tuan Putri berada di sini dalam dua warna kelabu dan merah jambu serta memegang tasbih hitam. Aku minta Dia berdoa untuk mereka yang telah meminta doa. Dia menunjuk ke Hati-Nya, lalu salib muncul. Kemudian salib itu bertukar menjadi bunga mawar, dan ia jatuh menuju bumi. Tuan Putri berkata: "Aku menyimpan mereka di dalam Hatiku. Anak ku sayang, sila fahami setiap salib adalah karunia yang disamarkan. Berdoalah bersama Aku, tolonglah, untuk mereka yang memilih tidak mengikuti jalan kesucian." Kita berdoa. Kemudian Dia berkata, "Kau melihat tasbih hitam Ku, dan sekarang Aku wahyukan kepadamu ia adalah warna seperti itu bagi karunia-karunia yang mati kerana jiwa-jiwa tidak memilih Cinta Suci. Anak-anak ku sayang, malam ini Aku datang untuk mengundang kamu memahami bahawa Aku selalu bersama kamu. Karunia Hatiku adalah ubat untuk setiap situasi. Kamu tidak pernah sendirian. Aku berikanmu damai, penyerahan diri, dan bahkan jalan baru yang diikuti apabila kamu fikir tiada harapan lagi. Berdoalah, berdoalah, berdoalah." Tuan Putri memberkati kami dan pergi.